jujur saya baru tahu bahwa jackie brown itu buatan quentin tarantino, secara yang saya tahu hanya kill bill dan reservoirs dogs yang terkenal itu saja.saya tidak begitu suka QT, mungkin karena dialog yang dianggap orang-orang cerdas, bagi saya terlalu membosankan..haha

namun cerdasnya QT selalu berhasil dalam membangun sebuah karakter yang kuat hingga menjadi memorable bagi penontonnya.dia doang yang udah berhasil menggeser kedudukan seragam kuning yang identik dengan bruce lee terus menggantinya menjadi sosok uma thurman.


saya curiga QT adalah mantan pegawai marketing handal yang selalu berhasil menjual produknya.liat saja gimana samuel L jackson yang diceritakan penjual senjata ilegal yang berbahaya cuma dituturkan lewat dialog, dan ajaibnya kita percaya, mungkin kalau naskah yang buatnya orang lain protes bakalan bermunculan dimana-mana.

saya ga tahu apa nama sebuah formula yang selalu disisipkan QT pada naskah-naskahnya, namun bila kita menonton film-filmnya seperti reservoirs dogs, pulf fiction, dan yang terbaru djanggo mungkin kita akan menemukan persamaan dari semuanya.

dialog yang padat, dan scene yang kebanyakan menampilkan dialog antara dua orang yang duduk di sofa ditemani segelas minuman, mungkin lebih mirip acara bincang-bincang malam di TVRI ketika menjelang jam sembilan tiba, dan saya akan mematikannya karena kebosanan yang luar biasa, namun ini film QT yang justru letak ceritanya berada pada dialog yang super duper panjang dan bertele-tele itu,..ahaha


kembali duduk manis dan nikmati setiap dialog yang dihadirkan, tinggal tambah musik pengiring pada setiap dialog yang diucapkan samuel L jackson komplit sudah mengantar dia untuk menjadi seorang reper kawakan.

yang selalu saya ingat adalah difilm QT ga ada karakter yang terbuang sama sekali, semuanya berperan dalam cerita, semuanya saling terhubung, entah karena QT begitu cerdas atau  dia ga mau buang-buang uang untuk membayar aktor annoying yang cuma muncul dilayar sebagai sarang peluru saja.

jackie brown sebuah film dengan kadar yang masih bisa diterima daripada fulp fiction namun dengan tidak menghilangkan ciri khas seorang QT, simple namun dengan cerita yang begitu mengesankan.disini tidak menampilkan exploitation yang berlebihan seperti film-film doi kebanyakan.muncratan darah hanya diberikan kepada de niro dalam sebuah mobil kombi saja, itupun tidak terlalu brutal.

sepertinya QT punya obesi tersendiri pada orang-orang kulit hitam, mungkin alasan dia membuat Djanggo kemarin karena belum terpuaskannya dalam mengeksplore teman-teman MJ ini, walapun pada akhirnya dia lebih memilih menghianati teman-teman sesukuya.


alasan kali ini QT ga ikut menyumbang mukanya dalam memenuhi scene yang ditampilkan cuma karena film ini diangkat dari novel rum punch. dia sadar kemunculannya dalam setiap filmnya cuma buat membuktikan bahwa dia punya beribu cara untuk menghilangkan nyawanya sendiri.sedangkan disini dia ga boleh keluar jalur yang telah ditentukan bab-perbab oleh bukunya, sehingga peran kecilpun rasanya hanya akan membuang waktu saja.

kerja keras QT dalam merombak habis isi novelnya bahkan hingga merubah karakter utamanya terbayar sudah menjadikan film ini sangat membosankan sekaligus menarik dalam waktu bersamaan..hehe


katanya film ini banyak membawa tribut film-film foxy brown (saya belum nonton filmnya) dimana QT sangat menyukai film ini, dengan memasukan kutipan bahkan scoring dari film foxy brown.mungkin itu satu alasan juga kenapa QT merubah karakter aslinya dalam novel yang berkulit putih dan menajadi sosok pam grier.

well jackie brown adalah karya QT yang lebih bisa dinikmatin dengan menyantap setiap dialog-dialog ngawur nan memakau didalamnya.namun bila kangen dengan scene-scene brutal seperti pada film-film sang maestro dialog anoying ini yang sering dihadirkan,jelas jackie brown bukan film yang tepat.