Aquasprite Theme Demo

Drope Zone (1994)

Posted by shaddow on Minggu, 13 Oktober 2013 , under | komentar (0)



sekarang udah jarang banget adegan parasut-parasutan ada dalam sebuah film,, ya ? sutradara lebih suka merevolusi karakternya bisa terbang daripada sekedar terjun..hehe liat aja maraknya film-film superhero belakangan ini. menurut saya terjun payung itu keren, kenapa ? pertama karena saya takut ketinggian.. kedua..karena ga ada yang lebih keren dibanding bermain-main dengan gravitasi.

kenapa kamu harus nonton film ini, selain banyak adegan atraksi terjun payung yang menakjubkan, ini juga sebuah film perampokan yang dilakukan dengan cara berbeda, kalau perampokan dilakukan dengan cara ngendap-ngendap lewat lubang angin dalam gedung kamu bilang terlalu mainstream..kamu kudu nonton film ini.. dijamin berbeda

ampir 70% gambar diambil dari ketinggian, 10% adegan santai..dan sisanya baku hantam plus tembak-tembakan..sebuah film action yang saya rindukan. di film ini kamu akan melihat wesley sniper sebenarnya punya bakat seperti edi murphy., dan kalau kamu liat selama ini di frencais blade dia begitu cool tiada tara,,boong itu cuma akting belaka.. di drop zone doski bakakalan nampilin karakter aslinya.

sebuah pesawat yang membawa seorang narapidana dan dikawal oleh Pete Nessip (Wesley Snipes) tiba-tiba saja dibajak oleh sekelompok penjahat dan mengakibatkan kekacauan dan hancurnya pesawat sehingga memakan banyak korban, termasuk adik sang polisi pete yang ikut serta dalam pengawalan kakanya tersebut.


nah bagaimana dengan penjahatnya.. ternyata lolos karena kelompok teroris ini ternyata para penerjun payung profesional..sontak ini menjadi bencana dalam hidup pete nessip, selain harus kehilangan saudaranya ia juga harus kehilangan pekerjaannya,.karena telah gagal mengemban amanat negara untuk menjaga seorang hacker berbahaya.

pete berencana untuk melakukan investigasi ini seorang diri menyelidiki siapa dalang dibalik pembajakan pesawat dan pembunuh adiknya, maka dimulai lah ia mendatangi tempat pelatihan terjun payung millik jessie (yancy butler) yang tidak lain ternyata kekasih salah satu anggota teroris yaitu jegger.


untuk memuluskan rencana balas dendamnya pete bersedia untuk menyeponsori tim penerjun payung jessie untuk mengikuti sebuah kompetisi..kerja sama saling menguntungkan ini pun disepakati, termasuk pete ikut andil dalam tim tersebut, nah sementara pete sibuk bermain dengan parasutnya. para teroris sedang memanfaatkan kehebatan seorang hacker berbahaya Earl Leedy (Michael Jeter).

namun ternyata jegger dikhianati oleh bosnya (gary busey), ia dibunuh saat sedang melakukan pendaratan karena dianggap membahayakan kelompoknya karena pete sudah mengetahui wajah jegger ini salah satu pelaku pembajakan kapal dulu, sontak hal ini membuat jessie marah, dan kini kerjasama antara pete dan jessie bukan sekedar terjun bebas saja tapi sudah melibatkan hal pribadi yaitu balas dendam.
  
Drope Zone memiliki isi yang sama seperti film action sejawatnya, namun karena memiliki latar sebuah olahraga ekstrem membuat film ini menurut saya terasa lebih spesial.,iya sih walapun ga bakalan seektrem triple X, namun beberapa scene terjun payung extrem yang ditampilkan cukup memukau..

sayangnnya banyak review sana beranggapan bahwa film ini terlalu dipaksakan..hehe karena cerita yang lemah dan terlalu dikesampingkan,.


 dan ini penampilan wesley yang udah rada mendingan dibanding di film demolition man yang super duper annoying..eh ternyata saya baru sadar bahwa gaya rambut doski di film blade ternyata transportasi dari perannya di di film demolition..cuma minus cat rambut dan diganti sama skin tato.

Pete Nessip awalnya akan diperankan oleh Steven Seagal namun bakalan aneh ngeliat seorang Steven Seagal menjerit-jerit karena takut ketinggiian ..maka peranpun digantikan oleh Wesley Snipes.,fakta selanjutnya adalah ketika jalinan hubungan antara sang Pete dan jessie yang bisa dijadikan jalinan asmara sehingga bisa memasukan scene roamtisme yang diminta pihak studio ditolak oleh sutradara kita, gejala rasisme mulai terasa disini..ahaha

RATING :

Smiley

GIE (2005)

Posted by shaddow on Rabu, 02 Oktober 2013 , under , | komentar (0)



mumpung masih dalam suasana 30 september nih (walaupun udah lewat) rasanya pass kalau saya review film ini..hehe sadar ga sadar menurut saya idealisme itu bukan kebudayaan masyarakat kita, memang menyedihkan tapi itulah kenyataannya, kenapa karena keramah tamahan sangat bertentangan dengan idealisme. bangsa kita itu bangsa yang menjungjung tinggi nilai persaudaraan.namun sayangnnya persaudaraan dalam tanda kutip..hehe..

saya mencari buku ini, tapi sampe sekarang belum dapet juga, malah keburu dapet filmnya, tak apalah toh ini yang bikin riri reza mungkin tidak akan mengecewakan.kecintaaan mira lesama  pada negri ini udah dibuktiin sejak dia dia dilahirin di dunia ini mungkin..hehe buktinya sampe sekarang dia tetap setia dengan tema-tema dalam negri yang mengusung kebudayaan & masalah sosial dalam film-filmnya.saya rasa ini film terbaik dari miles dan riri reza sejauh ini, karena laskar pelangi yang saya tonton tidak sampe membuat saya menganga.

ini adalah sebuah catatan harian seorang mahasiswa yang hidup dengan keidelaisan sangat tinggi pada jaman bendera palu arit masih berkibar di negri ini. idealisme yang dimilikinya selalu menghambat kehidupannya karena ia selalu menjadi pemberontank sejak masih kecil, dia selalu berkoar, berkomentar yang menurutnya tidak masuk akal. namun sayangnya keadialismeannya di uji ketika memasuki masa g 30 s pki, dimana demokrasi masih menjadi tanda tanya.

entah karena ini diangkat dari buku, atau memang riri reza sangat pandai dalam membesutnya, film ini terasa keren dengan mengusung tema berat, ditambah monolog yang berisi puisi-puisi menjadi nilai plus untuk GIE menjadi film biofrafi yang sangat epik.


saya pernah nonton film chili yang berjudul NO, dan selalu berasumsi bahwa film itu terbaik dalam menceritakan sejarah dari sudut pandang yang berbeda, padahal itu film tahun kemarin,saya lupa bahwa ternyata GIE lebih keren daripada yang saya kira. walapun membuat bingung ketika riri reza mencampurkan kehidupan pribadinya dengan pengaruh terhadap pemerintahan waktu itu.

indonesia gambaran perang bangsa arya dan yahudi dalam lingkup kecil, dengan tokoh hitler yang nampak abstrak didalamnya. dua kubu yang berbeda visi saling bertempur mempertahankan pendapatnya, intrik politik sudah menjadi barang tentu maksud dari kekacauan di indonesia pada masa itu.


disini kita akan diajak melihat sudut pandang yang berbeda dari seorang soekarno, kalau selama ini kita hanya tahu sosok presiden pertama itu adalah seorang pembawa revolusi, maka GIE punya pandangan sendiri menilai tokoh yang satu ini.

walaupun masih dengan kesan lebay didalamnya..hehe seperti ciri khas film indonesia lainnya, yang menampilkan sosok GIE sempurna bahkan sejak masih bercelana pendek sudah memiliki sifat idealisme dan berbeda dari anak lainnya. tapi masih bisa dimaafkan lah toh ini dibuat sebelum nolan membuat TDR, sehingga semua film harus terlihat real dan ditampilkan dari sisi humanisnya.


 dulu saya ga begitu mendalami pelajaran sejarah, yang ada cuma disuruh baca dan ngisi LKS yang harus dibeli seharga 7.500..hehe sebenernya apa sih yang dilakuin partai komunis indonesia, ampe mereka dibantai dengan tidak manusiawi, terus kenapa orang-orang yang cuma ikut-ikutan juga kena imbasnya, terus kenapa eksekusi ga memalui meja hijau dan melewati tahap introgasi dulu., mungkin itulah kebobrokan terparah negri ini, sekarang juga sih..cuma dengan cara yang lebih halus.

saya rasa negri ini engga butuh orang-orang pintar, buktinya pas negara kita di pimpin habibi ga ngefek apa-apa terhadap keadaan bangsa ini secara besar. yang kita butuhkan adalah sosok seorang yang idealis, namun sayangnnya orang-orang yang kaya gitu ga bertahan lama di negri kita ini, entah karena disingkirakan negara atau tuhan yang mengambil orang-orang kaya gitu lebih dulu.

GIE membuat saya sadar bahwa sesungguhnya musuh terberat itu bukan negara lain, tapi orang-orang sendiri.konspirasi dimana-mana, membuat rakyat salah persepsi membuat trik-trik politik untuk mengalihkan pikiran kita. praktek itu masih berjalan sampai sekarang, lalu masih adakah orang-orang yang peduli mengangkat kembali tentang pembantai masal itu ? mungkin ada, seperti yang saya tonton kemarin di kompas TV, tapi bagaimana reaksi dari para petinggi, sayangnya mereka ga ada waktu untuk mengurus masa lalu.. masih banyak rencana yang harus diwujudkan masa depan,, entah masa depan dirinya ataupun kelangsungan partainya.


sebelum berjamurnya film-film biografi seperti sekarang, GIE udah berhasil mengangkat tema yang berbeda., menjadi terobosan dimana kita selalu beranggapan bahwa orang-orang bule lah yang menjadi penyebab kesengsaraaan negri ini seperti yang ditampilkan bary prima..heheh

sebenarnya indonesia udah punya ladang yang bagus untuk membangun film-film yang menarik, apalagi ketika menempelkan sejarah didalamnya yang membuat pandangan orang mengganggap bahwa film ini berbobot, ga harus penuh ledakan dan suara tembakan, cukup dengan memasukan latar sejarah udah cukup sebuah film menjadi keren,, buktinya udah ada yang berhasil seperti KALA nya joko anwar.

setelah menonton GIE saya berharap lebih banyak lagi film-film yang bermuatan sejarah yang kita miliki, tidak harus dengan senjata dan ledakan, namun cukup dengan cerita yang kuat dan visual yang indah. masih ga bisa lepas dari orang2 bule, senjata dan ledekan besar untuk membuat film dengan latar sejarah ? coba tanyakan pada cate shortland gimana caranya dia bikan LORE..

well, sebelum nonton filmnya mungkin alangkah baiknya kita membaca dulu bukunya,, hanya sekedar bahan perbandingan saja..hehe