jangan terlalu berekpetasi bahwa film ini penuh dengan adegan erotis sesama wanita yang seperti ditawarkan dalam posternya. karena passion bukanlah genre erotik yang seperti digembar-gemborkan dalam berita-berita di web, ini memang sebuah trhiller yang seperti tertulis imdb.

yang membuat saya tertarik akan film ini adalah karena memiliki sifat alami lelaki  yang akan melirik ketika melihat poster rachel adam berciuman..hehe. namun sayangnya  passion hanya menawarkan telenovela ala de palma jauh dari yang saya harapkan.

yang saya tidak terlalu suka dengan passion adalah bukan karena film ini menghianati genrenya yaitu erotika dengan tidak menampilkan scene-scene panas bertebaran, tapi karena konflik yang dihadirkan mungkin terlalu sederhana. tentang persaingan kekuasaan dalam satu perusahaan antara 2 pasangan wanita yaitu bawahan dan atasan.

film ini berlatar disebuah perusahaan periklanan,konflik dimulai ketika isabelle merasa dihianati oleh rekan kerjanya christine karena iklan yang telah ia buat untuk sebuah produk telah diklam kepemilikan ide tersebut oleh christi.aksi balas dendam dan saling menjatuhkanpun dimulai apalagi setelah kemunculan sosok lelaki yang menghadirkan cinta segitiga dinatara keduanya.

dari premisnya terdengar sangat telenovela bangetkan ? hehe.. tentang perebutan tahta dan lelaki, cuma karena ini dalam format layar lebar, maka pengeksekusianpun dilakukan dengan memasukan unsur misteri didalamya yang membuat film ini berubah genre menjadi thriller.

namun jurus jitu yang dikeluarkan, passion menyajikan teka-teki yang menganut dreamception yang membuat kita kebingungan diakhir cerita,,.hehe dengan akhir film yang seperti itu tentu saja kini passion bukan sebuah film yang sederhana lagi.

namun bila melirik pada genre serupa, sepertinya passion masih belum bisa membuat hati saya luluh, karena ternyata wild things masih menjadi favorit saya, tentunya wild things yang denise richard, bukan yang sequelnya yang kini bermunculan.,

dalam wild things konflik dihadirkan ketika film dimulai, dengan menghadirkan twist ditengah cerita saya rasa itu cukup menjadi alasan untuk membuat saya penasaran, namun dalam passion justru durasi awal dihabiskan dengan perkenalan tokoh yang berjalan lamban.

berjalan lamban dengan tidak pembangunan karakter yang kuat tentu akan menjadi membosankan, karena saya banyak  tidak mengerti dengan tokoh yang saling keterkaitan didalamnya. padahaln kalau dilirik ke dalam materi film ini sebenarnya banyak bibit yang bisa di eksplore, seperti tokoh kedua wanita ini yang diceritakan bisexual.

padahal film ini memiliki premis dan cerita yang sangat rumit,, tapi entah kenapa semua itu terasa begitu hambar.mungkin dari visual yang disajikan saja saya rasa sudah tidak menarik..ini film erotis bang palma, seharusnya anda ngasih lebih banyak adegan telanajang didalamnya..ahaha

entahlah, saya rasa passion lebih mirip sinema erotika indonesia 90'an dengan versi barat itu saja..