Aquasprite Theme Demo

Screwballs (1983)

Jumat, 01 Maret 2013 , Posted by shaddow at 02.02

film ini bisa memenuhi ekspektasi apa yang diharapkan dari genre erotica, karena setiap menit yang disajikan screw ball ga akan membuat birahi benar-benar turun.. seperti grafik yang maju datar, namun sesekali melambung ke atas. berbeda sekali dengan american pie yang menurut gw cenderung membosankan.. karena lebih banyak dialog konyol daripada scene-scene yang kita harapkan ketika melihat trailernya.

"lima sahabat yang mencoba untuk melihat payudara salah satu wanita paling cantik disekolahnya"

sinopsis yang cukup singkat, namun bisa memunculkan segudang imajinasi dari film ini. ga ada yang bisa kita harapkan dari screw balls, kecuali  close-up pantat dan tete yang bertebaran disetiap scene, tapi baguslah bukannya itu yang kita harapkan ketika melihat posternya. jadi jangan menggerutu kalau mendengar dialog-dialog yang konyol dan acting yang sangat buruk.

sebelum munculnya film-film komedi sex seperti american pie dan sejenisnya,, screw balls bisa dibilang sesepuh dari genre komedi sex. menurut wikipedia, itu berawal dari tahun 80'an di kanada sana.ketika jamannya film mulai hangat-hangatnya dinegara kanada, bioskop dipenuhi dengan film-film semi porno yang hanya bisa dinikmati orang-orang dewasa. 

tapi sutradara yang baik hati bob clark mulai khawatir dengan remaja-remaja yang mulai kehabisan bahan untuk onani.dia ga mau masa pahitnya terulang oleh remaja-remaja pada jaman itu, yaitu onani dengan gambar-gambar bugil seukuran kartu remi.ahaha.. akhirnya doski memutuskan membuat film porky's (1982) sebuah film semi yang dibalut dengan komedi, tentu saja dengan memasang pemain-pemain muda dengan latar cerita anak sekolahan, agar filmnya masuk dalam ratting remaja.

diluar dugaan porky's sukses besar, dan bahkan saat ini memegang rekor box office dengan penghasilan terbesar untuk film Kanada.tentu saja hal itu tidak dibuang sia-sia oleh rumah produksi hingga akhirnya film dengan genre sama dibuat lagi yaitu film ini (Screwballs). pada akhirnya film komedi sex laku bak kacang goreng hingga bermunculan sekuel dari porky's dan Screwballs. fenomena ini mendorong studio2 film yang punya modal kecil untuk membuat film dengan genre ini. mereka berlomba-lomba menggiring penonton dewasa maupun remaja untuk beronani ria di bioskop..ahahaha..

kesuksesan film bergenre komedi sex ini menimbulkan rasa iri studio-studio besar yang memproduksi film-film berkualitas.hingga sensor film-film bioskop di kanada mulai diperketat, hal ini dipengeruhi secara tidak langsung oleh permainan politisi, sekongkolan pemerintah sama studio2 besar. banyaknya adegan-adegan telanjang yang dipotong membuat minat para penonton berkurang.
 namun para pembuat bahan onani ini tidak menyerah, karena merasa sudah mempunya pasar yang bagus mereka memutuskan menjual film-filmnya dalam keping VHS (vhs itu dikategorikan keping atau batang ya.. hehe). tentu saja menjual film dalam bentuk VHS membuat para fans-fans film komedi sex sangat bahagia, karena ga perlu lagi onani sembunyi-sembunyi di bioskop, sekarang mereka bisa bebas nonton dikamar mandi sambil ngabisin jatah sabun.

 Rafal Zielinski (director dan produser) menangkap pasar pada komedi seks sangat menjanjikan, hingga akhirnya dia memutuskan memproduksi film-film jenis ini gila-gilaan.Screwballs 2 (1985), Recruits (1986). State Park (1990). Oddballs (1984), Goofballs (1987), Charlie Wiener's Fireballs (1987), Ski School (1991) dan Ski School 2 (1993). walaupun film jenis ini selalu berratting rendah di imdb, tapi diluar sana film komedi sex sudah mendapat tempat dihati para penonton, makanya sampai sekarang film-film kaya gini masih di produksi.

tidak jauh beda dengan negara kita ini, dulu di tahun 90'an indonesia dibanjiri dengan film-film erotis yang terang-terangan memasang judul dan poster yang vulgar.semua hal yang berembel-embel sex memang selalu menarik perhatian. tapi karena jaman berubah dan lembaga sensor sudah mulai menggila dengan guntingnya akhirnya film-film macam gairah malam sudah tidak diproduksi lagi.tapi para pembuat bahan onani dinegara kita ini ga kehabisan akal sama seperti dikanada sana, mereka membungkus erotika dengan balutan horror.nah kalau di kanada sana punya Rafal Zielinski, kita punya KK deraj yang sekarang lagi gila-gilanya bikin film erotic-horror.


kembali lagi ke Screwballs, hehe..Screwballs lebih mirip seperti sekelompok segmen komedi terputus-putus yang bercerita sekitar tema payudara. ga perlu mikirin plot dan cerita nikmatin aja setiap payudara dan bokong yang disajikan.ga perlu takut cerita akan berubah seperti film-film erotica sejenisnya karena 8


 Screwballs tetep konsisten dengan komedi sex nya, bahkan sampe credit title keluar kita masih bisa liat payudara.

 Dulu jaman-jamannya gw smp film-film model kaya begini sering banget muncul di TV, biasanya trans tv geten banget nayanginnya di hari minggu jam 12 malem.sebuah waktu yang salah buat trans tv karena membuat pelajar-pelajar kaya gw ga bisa nonton.tapi bagi gw ga ada alasan buat ga nonton film dengan poster cewe berbikini, hasilnya tiap upacara senin gw selalu datang kesiangan.

ada film yang memoreble banget buat gw dan sering banget gw tunggu kemunculannya di televisi yaitu "not another teen movie".disini lo bisa liat masa remajanya chris evans bareng cewe-cewe bispak sebelum doi memutuskan untuk gabung the avenger.film yang bener-bener kocak dan erotis, dimana kita bisa ereksi sambil tertawa disaat bersamaan. ada janey (Chyler Leigh) yang hobi masturbasi pake dildo berwana pink dengan corak bunga-bunga. ada tiga remaja kampret yang berusaha nyari cewe buat ngelepasin keperjakaannya. ada amanda becker seorang cewe hypersex yang gatahu tempat sama lawan kalau lagi horni..ahaha.banyak banget adegan yang memorable dari film ini.

 sayangnya film ini ga pernah muncul lagi ditelevisi, diweb download film dan lapak dvd pun gw belum menemukan jejaknya.

semenjak KPI menopause, film-film kaya gini hampir punah keberadaanya di media televisi. gw cuma khawatir gimana nasib remaja-remaja dipelosok sana yang ga kebagian akses internet kaya gue dulu.mereka kehabisan bahan buat menyalurkan masa-masa pubertasnya.padahal dunia pornografi menurut gue sekarang ini semakin berkembang pesat, mereka ga pernah sadar laporannya ke KPI buat ngilangin ketelanjangan dalam televisi, sementara mereka ngasih akses internet buat anak-anaknya.KPI sekarang udah makin sensitif.. lebih sensitif malah dari cewe yang lagi pms, bukan hanya ketelanjangan tapi sebatang roko pun sekarang udah dianggap sebagai moralitas yang buruk, emang bener sih... tapi jangan bawa-bawa itu dalam media seni (ceilah..ahahha).

film kaya gini tuh layak jadi ditonton buat penyegar pikiran disaat kita udah lelah dengan teka-teki yang dibuat nolan.walapun ga bisa bikin kita tergkagum-kagum tapi bisa bikin kita terpingka-pingkal karena kebodohannya.
  

Apakah film genre ini bagus? tidak, tentu saja tidak. Apakah menyenangkan untuk ditonton? cukup menyenangkan.

RATING : 
  

Smiley

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar