ga tahu kenapa belakangan ini james wan lebih suka bermain-main dengan dunia spiritual di filmnya.apakah the game of death udah ga menarik lagi baginya ? atau ide gilanya udah dia habiskan di franchise SAW.film ini bertema thriller dengan sedikit berbumbu mistik, dead silence semacam tanda dimulainya ketertarikan james wan pada horror supranatural, sebelum pada akhirnya doi menelurkan film  berbau hantu seperti insidious dan yang terbaru the conjuring.

dipostingan sebelumnya gw ngomongin ryan kwanten, dan secara ga sengaja kita bertemu lagi di dead silence sungguh itu hanya kebetulan belaka. kali ini ryan kwanten datang kembali untuk mencari pembunuh istrinya tentunya tanpa kostum ya..hehe

masih familiar dengan kisah nenek gayung yang setahun kebelakang jadi hits dinegri ini, sampe-sampe produser sebelah kebakaran jenggot buat cepet-cepet bikin filmnya sebelum kisah brilian ini direbut orang lain, ya bahkan sampe menelurkan sekuel.dead silence juga bercerita tentang wanita tua yang meneror kota tapi dia ga pake gayung buat senjata, maklum orang barat sonokan mandinya pake shower, jadi  bonekalah yang dipilih sebagai alat teror.namun sayangnya gw ga tahu  apa kisah mary shaw itu bener-bener sebuah legenda dibarat sono atau cuma legenda di naskah leigh whannel saja.

Ventriloquism adalah seni yang mengerikan karena berhubungan dengan suara yang keluar dari perut, itu kaya suara kentut yang keluar dari mulut.boneka dengan mata bulat besar, mulutnya yang bergerak kaku menurut orang2 itu lucu.. menurut gw itu itu lebih serem daripada boneka santet.



menurut wikipedia ventriloquism itu udah ada semenjak jaman yunani kuno, orang yang pertama memanfaatkan teknik ini adalah pythia seorang pendeta wanita yang digunakan untuk meramal masa depan.gw ga ngerti kenapa wanita selalu ada dibalik hal-hal mengerikan..hehe, dulu seni ventriloquism bahkan dianggap sebagai sihir..namun seiring jaman kini ventriloquism dianggap hanya sebuah seni.

mungkin atas dasar itulah james wan tertarik buat bikin film berdasarkan kengerian dari sebuah boneka ventriloquism.dan ternyata dead silence udah berhasil menghadirkan aura mencekam, dengan menghadirkan scene-scene yang cukup disturbing, apalagi ketika menghadirkan mulut yang robek, simple namun mencekam.

dan boneka bernama billy ini sukses meneror setiap scene hanya dengan tatapan mata dan gerakan mulutnya saja.bahkan lebih mengerikan dariapada melihat chuky berjalan dengan pisau dapur.

suatu malam jamie ashen mendaptakan kiriman sebuah boneka ventriloquism, tidak ada surat ataupun nama si pengirim hanya tertulis billy pada boneka itu. dia tidak tahu kehadiran boneka itu adalah awal dari petaka hidupnya. istrinya ditemukan tewas dengan mulut robek dan lidah hilang setelah ia tinggalkan bersama boneka kayu itu untuk membeli makanan. kematian yang misterius membuat dia dicurigai pembunuhnya oleh polisi. untuk mengungkap kejanggalan dan misteri kematian istrinya, jamie pulang ke kampung halamannya untuk menulusurinya.

james wan sudah berhasil menciptakan aura mencekan dengan memasukan setting tempat yang selama ini memang biasa dipakai di film-film horror, seperti pekuburan, motel kecil, dan rumah yang besar dengan sedikit penghuni didalamnya, dan klimaknya dia mengumpulkan semua terror digedung pertunjukan tua ditengah danau yang menjadi kunci misteri selama ini.

dengan memberi kejutan diakhir cerita, itu memberikan kita opini sendiri terhadap dead silence, apakah ini film horror atau thriller, dengan memasukan kedua unsur ditengah cerita, karena kehadiran hantu dan pembunuhannya sangat bertolak belaka, atau ini semacam perpaduan dari keduanya ?

namun sayangnya boneka billy yang gw harapkan bakal berbuat lebih dari pada melirik dan menganga, tidak melakukan hal yang seperti gw harapkan, padahal dia adahal icon dari dead silence yang harus lebih di eksplore lagi daripada hanya menjadi sekedar pendamping selama cerita berlangsung.

well, terlepas dari review gw yang sangat sotoy,, hehe dead silence tetaplah film yang menarik untuk melepas dahaga kita terhadap film-film mencekam, dengan  ending cerita yang dibuat menggantung cukup untuk mempertahankan aura terror itu sendiri bahkan ketika film sudah berakhir.